Destiny, You and Me Part 4
~ Keluarnya Sivia ~
SMA Higuchi ataupun Higashi benar-benar mempersiapkan yang terbaik untuk perlombaan antar SMA ini. Keduanya benar-benar ingin menjadi juara, bukan karena mereka ingin menunjukkan siapa yang lebih hebat dan kuat tapi kedua SMA ini benar-benar ingin menunjukkan SMA mana yang terbaik. Mereka sama-sama berjuang demi sekolah bukan pribadi mereka.
Semuanya benar-benar berusaha semampu mereka dan sekeras yang mereka bisa. Dan dari semua perjuangan itu hanya ditentukan oleh satu hari ini, Hari Perlombaan.
“ Kalian siap ?”
“ Siap ketua OSIS !”
“ Sebelum itu, aku mau ngucapin makasih atas kerja keras dan latihan kita selama ini. Dan tetap berikan yang terbaik dari masing-masing kalian.” Semuanya tersenyum, ketua OSIS mereka ini memang begitu luar biasa di mata mereka.
Secara cepat pandangan mereka semua beralih ke seseorang yang baru saja datang. Dia terlihat begitu lelah mungkin sedari tadi ia berlari.
“ Ketua…..” nafasnya saja masih terdengar satu dua.
“ Tenangkan dirimu, ada apa ?” tanya Ketua OSIS itu.
“ Kanya belum datang dan dia sama sekali gak bisa dihubungi.”
“ Tenanglah. Mungkin dia sedang terjebak macet, seperti kamu tidak tau saja bagaimana keadaan kota kita tercinta ini.” Dia berusaha tenang, tapi tidak dengan gerak mata dan gerak tubuhnya.
“ Ayo semua bersiap !”
><><><><><><><><><
“ Semuanya sudah siap kan ?” tanya Gabriel.
“ Sudah !! Semuanya sempurna.” Ify memberikan senyumnya sembari menaruh catatan yang ia baca tadi.
“ Terima kasih wakil ketua OSIS, mungkin kamu bisa menjadi ketua OSIS yang lebih berguna dariku.” guraunya.
“ Tapi aku tidak akan bisa lepas dari wibawamu.” Gabriel hanya tersenyum mendengar balasan dari Ify.
“ Heii, Bro ! Kenapa sedari tadi kamu tersenyum ? Kamu masih waraskan ?” tanya Dayat yang baru saja datang.
“ Entahlah..” Gabriel hanya mengedikkan bahunya tanda tidak tau.
“ Aku merasa ada sesuatu yang baik yang sedang menungguku.” ungkap Gabriel sembari meninggalkan Dayat dan Ify.
“ Berusahalah..” lirih Gabriel di telinga Dayat.
“ Aku takkan bisa.” Batin Dayat.
Kini keduanya terpaku disana. Entah apa yang membuat mereka begitu merasa canggung.
“ Kalian masih disini. Ayo kita ke tempat lomba !” Suara Shilla yang baru saja datang pun berhasil memecah rasa canggung mereka berdua.
><><><><><><><><><
Terlihat beberapa anak Higashi sedang berputar-putar di depan aula perlombaan. Mereka benar-benar diliputi rasa cemas dan panik.
“ Apa Kanya masih belum bisa dihubungi ?” tanya Chris.
“ Belum..” Cakka hanya menghela nafas panjang.
“ Kalau begitu kita pakai cara terakhir yang mustahil.” Cakka hanya berkerut bingung, tapi saat ia melihat apa yang diisyaratkan Chris, sejurus itu ia tersenyum lirih.
“ Aku tidak yakin..”
“ Tak ada salahnya mencoba bukan ?” tutur Chris selanjutnya, Cakka sendiri hanya tersenyum kecut.
><><><><><><><><><><
Semua lomba telah dimulai dan sebagian pun sudah memasuki babak penilaian. Dan yang menjadi puncak dari lomba-lomba itu adalah lomba menyanyi solo.
Ada dua orang dari ruang ganti, dan entah kenapa satu dari mereka sedari tadi hanya tertawa. Mereka pun keluar bersama, sementara yang lain hanya berpandangan bingung.
Chris, Gabriel, dan Ify masing-masing dari mereka sudah menyanyi, dan mendapatkan cukup banyak applause dari penonton. Sekarang tinggal perwakilan solo putri dari SMA Higashi.
“ Untuk perwakilan solo putri dari Higashi maka kita panggilkan Ratna Kanya…..”
Semua mata memandang sesosok perempuan yang baru saja muncul dari balik tirai. Mereka membelalakkan mata, itu bukan Kanya ! Tapi dia adalah seorang gadis cantik berpipi chubby.
“ Oh maaf karena ada kesalahan teknis maka perwakilan Solonya diganti oleh…”
“ Cakk…”
“ Hahhh Cakka !” semua semakin terkejut, Chris hanya menepuk jidatnya ia lupa, tanpa sadar ia menulis nama asli Cakka. Beberapa orang yang sudah mengerti apa yang terjadi terlihat menahan tawa.
Sementara itu tawa keras terdengar dari bangku bagian belakang, Cakka mendelik dan mendapati Alvin sedang menertawainya.
“ Kka ! Seandainya aja kamu cewek, udah bakal aku jadiin kamu pacar. Cantik sih kamu !” ejek Alvin, Cakka hanya memalingkan wajahnya dan mendengus sebal. Hancur sudah reputasinya ! Semua anak-anak yang tadi hanya menahan tawa pun kini tertawa dengan bebasnya.
“ Chrisss., abis ini aku makan kamu !” gumam Cakka dalam hati.
“ Apa-apaan ini..” di tengah suasana ribut itu tiba-tiba teriakkan seorang juri membungkam mereka.
“ Maaf saya yang salah !” Chris pun akhirnya angkat bicara.
“ Penyanyi solo putri kami masih dalam perjalanan. Dia terjebak macet.”
“ Tapi kenapa kalian harus berbohong seperti ini !” bentak sang juri itu.
“ Kami…”
“ Mohon berikan tenggang waktu bagi mereka untuk menunggu Kanya.” Gabriel dengan sopan menyela perkataan Chris. Kini semua mata pun memandang padanya.
“ Bolehkan ?” tanya Gabriel lagi.
“ Huuhh., karena pihak lawan yang berkata begitu maka kami berikan 5 menit untuk menunggu Ratna Kanya atau kalian harus mengganti penyanyi putri lain. Tapi jangan perempuan semacam dia !” juri itu pun menunjuk Cakka yang sudah sangat malu. Tawa pun kini kembali membahana.
Semuanya begitu sibuk menunggu kedatangan Kanya. Kanya memang sudah bisa dihubungi tapi dia masih terjebak macet. Chris benar-benar bingung. Di ruang ganti Higashi dia pun mencoba memilih salah satu dari gadis SMA Higashi untuk perwakilan solo putri.
“ Masih bingung..” suara lembut itu menyapanya, suara yang benar-benar ia kenal. Suara yang membuat semua harapannya muncul.
“ Sivia…” Chris dan Cakka yang memang sudah mengenal Sivia sejak lama terlihat sumringah, sedang siswa lain hanya saling berpandangan bingung. Bagaimana mungkin gadis yang dulu menolak mentah-mentah untuk ikut lomba ini, kini berada di sini apalagi dengan ekspresi bahagia yang ditunjukkan Cakka dan Chris waktu melihat gadis itu. Sebenarnya apa yang terjadi ?
“ Kamu mau membantu kami, Please !” pinta Cakka.
“ We need your help..” Sivia masih diam tak merespon.
“ Apa kamu mau lihat Chris yang berdandan ala perempuan ?” tawar Cakka, Chris sendiri hanya mendelik sebal mendengar perkataan Cakka. Bisa-bisanya laki-laki disampingnya ini memikirkan balas dendam dalam posisi sekarang.
“ Tidak usah repot ! Kami para perempuan kan tidak mau kalah saing dari laki-laki cantik sepertimu.” Sivia mengedipkan sebelah matanya, Chris tersenyum puas, sedang Cakka mendengus sebal.
“ Sialan !”
“ Tapi kenapa tiba-tiba kamu mau membantu ?” tanya Chris.
“ Nanti kujelaskan, bukankah kamu lebih baik mendaftarkan namaku sekarang.” Sivia tersenyum, Chris pun segera keluar dan menemui panitia penyelenggara.
><><><><><><><><
“ Apa gadis itu bisa bernyanyi ?”
“ Bukankah dia murid baru yang menolak mentah-mentah untuk ikut dalam lomba ini ?”
“ Bagaimana mungkin dia dipilih, padahal dia tidak pernah ikut latihan bersama.”
“ Kita aja gak tau suara dia, gimana coba kalau ternyata suaranya cempreng dan jelek.”
“ Dasar anak baru sombong !”
“ Iya, mana Chris sama Cakka bener-bener minta tolong sama dia.”
“ Ohh God, dunia pasti udah terbalik.”
Gabriel dan anak-anak Higuchi lainnya cukup tertarik mendengar perbincangan beberapa murid Higashi itu. Mereka jadi penasaran dengan gadis yang akan menggantikan Kanya bernyanyi. Sampai katanya Cakka dan Chris sendiri yang meminta bantuan pada gadis itu.
“ Haii..” Chris dan Cakka terkejut ketika melihat siapa yang menyapa mereka.
“ Kanya ??” belum sempat mereka bertanya suara sang MC sudah mulai terdengar. Kanya hanya mengedipkan sebelah matanya dan menyuruh mereka menghadap ke panggung.
“ Ok guys, sekarang kita bisa melanjutkan lomba ini lagi. Dan kali ini saya jamin bukan perempuan abal lagi.” Cakka hanya melengos sebal mendengar penuturan sang MC.
“ Benarkan apa yang aku lihat ini ? Apa benar ini namanya ?” MC itu berbisik pada MC yang lain, tapi mungkin itu tidak tepat disebut sebagai bisikan karena suara tersebar oleh mic mereka berdua.
“ Sebagian orang dari dunia hiburan pasti tau tentang dia. Gadis seumuran kalian yang sangat berbakat. Dia punya suara emas. Kalian tidak lupa padanya kan ?”
Mendengar itu, Gabriel, Ify, dan beberapa anak lain merasakan gemuruh hebat dalah hati mereka. Pikiran mereka melayang, dulu suara emas sebutan untuk Angel, Zahra, Ify, dan Sivia. Dan Angel dan Zahra tidak mungkin berada disana karena mereka berbeda sekolah, sementara Ify sendiri sudah tampil sejak tadi.
Jantung mereka semakin berdebar keras disaat secara perlahan tirai terbuka. Dan mata mereka benar-benar dibuat membulat. Beberapa dari mereka bahkan menangis tepat saat tirai itu terbuka lebar dan menampakkan seorang gadis cantik yang tengah tersenyum ke arah mereka.
“ Siviaa….” Teriak kompak mereka semua. Sementara anak-anak Higashi dibuat bingung, bagaimana mungkin mereka yang termasuk kalangan artis bisa kenal siswa baru di SMA mereka. Yang bahkan gak semua murid Higashi mengenalnya.
“ Aku kembali sahabat.” lirihnya di depan mikrofon. Semuanya kini terdiam. Menunggu penampilan gadis itu.
Perlahan alunan musik mulai terdengar diseluruh ruangan. Sivia pun mulai bernyanyi. Semua terdiam, tidak terdengar sedikit pun kasak-kusuk. Suasana yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Suara Sivia memang berbeda dari suara Angel yang powerfull, Zahra yang sangat bagus dan keren, ataupun Ify yang banyak melakukan improvisasi dengan nada tinggi yang menarik. Suara Sivia lebih ke suara yang lembut dan jernih, ia pun bisa melakukan falset dengan sangat indah dan mungkin cukup mudah.
Selesai bernyanyi tepuk tangan terdengar dari seluruh ruangan. Beberapa dari mereka benar-benar kagum mendengar suara Sivia. Sedangkan beberapa lain dari mereka merasa sangat rindu dengan suara indah itu. Suara yang sudah lama tidak menyapa telinga mereka.
Sesaat setelah Sivia turun dari panggung dengan cepat seseorang memeluknya, membawanya dalam kehangatan tubuhnya. Sivia masih terdiam, tidak membalas ataupun menolak. Ia benar-benar tau pelukan ini milik siapa.
Memang sedikit berubah, tubuh laki-laki itu kini lebih tinggi dan besar berbeda dengan dulu, tapi tangan yang memeluknya tetap sama erat, bahkan detak jantungnya yang semakin tidak beratur saat dipeluk laki-laki ini pun masih sama. Masih begitu keras !
Sementara itu semua terdiam, mereka yang tidak tau apa-apa hanya betambah bingung. Bagaimana mungkin seorang idola remaja seperti Gabriel bisa memeluk gadis yang sama sekali tidak jelas asal-usulnya. Beberapa wartawan pun memilih mengabadikan momen itu. Ini adalah berita bagus dan sangat menjual !
“ Gabriel….” lirih Sivia, tangannya mencoba mengurai pelukan Gabriel.
“ Kamu kemana ? Kenapa gak bilang kalau udah pulang ? Kamu gak tau kalau aku benar-benar kangen sama kamu ? Kamu udah gak papa ?” Gabriel mengguncang pelan bahu Sivia sambil terus-menerus mengeluarkan pertanyaan. Sivia hanya tersenyum pahit.
“ Aku belum sembuh Gab..” batin Sivia.
“ Ify mana ? Aku kangen !” Sivia mencoba mengalihkan perhatian, Gabriel hanya menggeleng dan menggenggam erat tangan Sivia.
“ Jangan alihkan pandanganmu dariku. Aku masih ingin melihatmu.” Dan tanpa banyak berkata lagi Gabriel pun membawa Sivia pergi dari sana.
Semua hanya bisa mematung disana, Ify sendiri masih menangis, selain dia terharu dan begitu diliputi rasa rindu pada Sivia dia juga digerogoti rasa cemburu dan disadarkan kalau cintanya benar-benar bertepuk sebelah tangan.
Sementara Chris hanya mengepalkan tangannya erat. Ia benar-benar merasa kesal dan merasa kalah dari pria kurus hitam manis itu. Selain mereka masih ada beberapa orang yang saling memandang, mereka semua sadar kalau masalah baru akan segera muncul.
********
***makasih udah mau baca***
***tinggalkan jejak buat yang nulis yaa***
_mei_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar